SMKS Al-Ittihad Siap Dongkrak Peringkat Literasi Indonesia di Mata Indonesia

Cianjur, 12 Oktober 2024 — Di tengah sorotan terhadap rendahnya peringkat literasi Indonesia di kancah global, SMKS Al-Ittihad dengan tegas menunjukkan langkah nyata untuk meningkatkan kualitas pendidikan literasi melalui penyelenggaraan Workshop Literasi. Pada Sabtu, 12 Oktober 2024, sekolah ini menggelar acara yang mengundang dua pakar dari Direktorat SMK, yakni Yudi Wahyu Handoko, S.Pd.I, M.Si., dan Tubagus Arayyan, M.Pd. Workshop ini bertujuan memperluas wawasan guru tentang literasi dan bagaimana penerapannya dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SMKS Al-Ittihad.

Kepala SMKS Al-Ittihad, M. Adi Sastra Nugraha, S.Pd., dalam sambutannya menyampaikan harapan besar bahwa guru-guru di sekolahnya akan mampu mengimplementasikan literasi dengan lebih efektif di kelas, sehingga siswa-siswa SMKS Al-Ittihad dapat menjadi generasi yang lebih kritis, kreatif, dan berdaya saing tinggi.

Kepala SMKS Al-Ittihad, M. Adi Sastra Nugraha, S.Pd., dalam sambutannya menekankan pentingnya peningkatan wawasan literasi bagi para guru di sekolah. Ia berharap, setelah mengikuti kegiatan ini, guru-guru SMKS Al-Ittihad mampu mengembangkan kemampuan literasi yang tidak hanya berguna bagi diri mereka sendiri, tetapi juga dapat diimplementasikan secara nyata dalam proses belajar mengajar di kelas.

Pada sesi pertama, Bapak Yudi Wahyu Handoko menyampaikan betapa pentingnya literasi dalam dunia pendidikan saat ini. Menurutnya, literasi tidak hanya sebatas kemampuan teknis untuk membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan berpikir kritis, memahami konteks, dan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

“Literasi adalah landasan yang penting untuk mendukung siswa menjadi pemikir yang mandiri, kreatif, dan siap menghadapi perubahan di masa depan. Oleh karena itu, penguatan literasi di kalangan guru sangat penting agar dapat diteruskan kepada siswa,” jelas Bapak Yudi.

Bapak Tubagus Arayyan juga menyoroti rendahnya peringkat literasi Indonesia dalam pembahasan komponen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Literasi yang mencakup Konten, Proses Kognitif, dan Konteks. Menurutnya, salah satu tantangan terbesar dalam meningkatkan peringkat literasi Indonesia adalah memperbaiki pemahaman mendalam siswa terhadap teks, serta kemampuan mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam konteks kehidupan nyata.

“Dalam pendidikan saat ini, guru harus berperan sebagai fasilitator, mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mandiri. Dengan pendekatan yang lebih modern dan berorientasi pada keterampilan literasi ini, kita bisa mulai mengatasi tantangan rendahnya peringkat literasi Indonesia di dunia,” kata Bapak Tubagus, menekankan perlunya peningkatan kemampuan literasi dasar di kalangan siswa.

Bapak Tubagus juga menguraikan pentingnya enam literasi dasar yang harus dikuasai oleh siswa, yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewargaan. Masing-masing literasi ini berperan penting dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan, termasuk meningkatkan kemampuan mereka di kancah internasional.

Workshop ini diikuti dengan penuh antusias oleh para guru SMKS Al-Ittihad, yang berdiskusi secara mendalam mengenai tantangan dan peluang dalam meningkatkan kemampuan literasi di sekolah. Kepala SMKS Al-Ittihad menegaskan bahwa upaya peningkatan literasi ini tidak hanya penting bagi siswa, tetapi juga bagi guru yang menjadi kunci dalam mencetak generasi yang lebih baik.

Dengan adanya komitmen yang kuat ini, SMKS Al-Ittihad optimis dapat berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan literasi di Indonesia, sehingga di masa depan, peringkat literasi Indonesia di kancah internasional dapat mengalami peningkatan signifikan.

SMKS AL-ITTIHAD BISA đź’Ş