SMKS Al-Ittihad mengundang Ade Sofyan, S.P., M.P. pada Senin (5/6/2023) dalam agenda Bimbingan dan Konsultasi Pemajuan Kualitas Vokasi.
Beliau mengarahkan bahwa SMK seharusnya menyediakan waktu praktik yang lebih banyak daripada teori. Dalam hal itu, TeFa bisa menjadi salah satu strategi dalam mencapai tujuan itu.
“TeFa itu adalah salah satu model pembelajaran. Yakni pembelajaran berbasis projek atau produk. Dengan begitu, siswa lebih banyak terlibat praktik daripada teori saja,” terang Ade Sofyan, S.P., M.P. di hadapan tim SMKS Al-Ittihad.
Sebagai pembina pengawas Kab. Cianjur, beliau juga menyarankan agar SMKS Al-Ittihad lebih banyak melakukan kerjasama dengan perusahaan sejurus dengan program studi yang ada. Hal itu akan membantu “Link and Match” antara kebutuhan siswa dan perusahaan. Sehingga ke depan, mampu meningkatkan daya serap lulusan karena sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan.
KS SMK Al-Ittihad, Adi Sastra Nugraha, S.Pd., menerangkan bahwa sekolah yang ia pimpin memang sedang mengusahakan menambah berbagai kesepakan dalam bentuk MoU dengan banyak perusahaan. Ini semata-mata untuk mengakomodir minat dan bakat para siswa dan kepentingan keberlanjutan program vokasi SMKS Al-Ittihad yang sedang dijalankan.
“Ada beberapa MOU yang telah disepakati. Baik dengan perusahaan lokal maupun nasional. Beberapa MoU juga tengah kami nantikan kesepakatan waktu untuk mempertemukan sekolah dan perusahaan. Mudah-mudahan semuanya on the track dan goal,” paparnya dengan optimis.
Di tahun ajaran baru, SMKS Al-Ittihad akan mengupayakan lebih optimal dalam peningkatan kevokasian SMKS Al-Ittihad, khususnya TeFa dan daya serap lulusan di perusahaan.
Kontributor : Ahmad Ginanjar