Sesuai dengan yang termaktub dalam Ta’lim Muta’allim (hal. 33), “Pelajar-pelajar di masa lalu sebelum mempelajari ilmu agama, lebih dahulu belajar bekerja, agar tidak tama’ mengharap harta dari manusia.” Dalam hal ini, pelajar diajarkan untuk terlebih dahulu menguasai keterampilan kerja agar dapat hidup mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Prinsip tersebut diimplementasikan di SMKS Al-Ittihad Cianjur, di mana siswa tidak hanya dibekali dengan keterampilan kerja yang relevan dengan dunia profesional, tetapi juga mendapatkan pendidikan agama yang mendalam. Dengan demikian, di SMKS Al-Ittihad, para peserta didik dapat menjalankan ajaran Ta’lim Muta’allim dengan memadukan keterampilan kerja dan ilmu agama, guna mencapai kehidupan yang mandiri, berkah, dan penuh integritas.
Dalam dunia pendidikan modern, prinsip ini tetap relevan, terutama di lembaga pendidikan yang berfokus pada pendidikan vokasi. Salah satunya adalah SMKS Al-Ittihad Cianjur, yang menerapkan pendekatan pendidikan terpadu, menggabungkan keterampilan kerja dengan ilmu agama. Di SMKS Al-Ittihad, para peserta didik diajarkan untuk memulai hari mereka dengan belajar keterampilan kerja yang diperlukan di dunia profesional. Mereka mendapatkan pelatihan yang langsung bersentuhan dengan industri, mempersiapkan mereka untuk terjun ke dunia kerja dengan keterampilan yang mumpuni.
Pagi hari di SMKS Al-Ittihad dimulai dengan kegiatan yang sangat produktif, yaitu pembelajaran keterampilan kerja yang meliputi berbagai bidang keahlian, seperti Pengembangan Perangkat Piranti Lunak dan GIM, Analisis Pengujian Laboratorium, dan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran. Pelatihan ini dilakukan dengan sangat serius dan terstruktur, bertujuan untuk membekali santri dengan keterampilan yang dapat langsung digunakan dalam dunia kerja. Dengan adanya pelatihan ini, para siswa diharapkan mampu mengembangkan diri mereka secara mandiri, sehingga tidak hanya mengandalkan orang lain atau berharap pada harta yang diberikan oleh pihak lain.
Namun, kegiatan belajar tidak berhenti sampai di situ. Di sore dan malam hari, para santri SMKS Al-Ittihad kembali melanjutkan pendidikan mereka dengan pembelajaran ilmu agama yang mendalam. Mereka mempelajari berbagai aspek agama Islam, mulai dari pemahaman Al-Qur’an, hadits, fiqh, hingga tasawuf, yang semuanya bertujuan untuk membentuk karakter dan moral yang baik. Pengajaran ilmu agama ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga memperkaya jiwa para santri agar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Dengan menggabungkan kedua aspek ini, SMKS Al-Ittihad tidak hanya menghasilkan lulusan yang terampil dalam bidang pekerjaan yang mereka pilih, tetapi juga yang memiliki pemahaman agama yang kuat. Hal ini memastikan bahwa para siswa tidak hanya mampu bekerja secara profesional, tetapi juga memiliki pandangan hidup yang berbasis pada prinsip-prinsip agama yang dapat membimbing mereka dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan akhirnya adalah mencetak generasi yang mandiri, berintegritas, dan siap memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, tanpa bergantung pada harta orang lain.
Pengajaran ilmu agama yang diberikan di SMKS Al-Ittihad berfungsi sebagai pondasi moral, yang memperkuat karakter para santri agar tetap rendah hati dan tidak tamak terhadap kekayaan duniawi. Dengan pemahaman agama yang baik, mereka diharapkan dapat lebih bijaksana dalam mengelola hidup, memahami bahwa keberkahan hidup tidak terletak pada materi semata, tetapi pada niat yang ikhlas dan usaha yang maksimal. Oleh karena itu, selain memiliki keterampilan kerja, para santri juga memiliki karakter yang kokoh, yang menjadi bekal utama untuk mencapai sukses yang berkelanjutan.
Secara keseluruhan, SMKS Al-Ittihad Cianjur menjalankan sistem pendidikan yang memadukan pendidikan vokasi dan ilmu agama secara harmonis. Para santri tidak hanya dibekali dengan keterampilan kerja yang relevan dengan tuntutan dunia profesional, tetapi juga dengan pemahaman agama yang mendalam. Dengan pendekatan pendidikan seperti ini, SMKS Al-Ittihad tidak hanya menghasilkan individu yang terampil, tetapi juga berakhlak mulia, siap menghadapai tantangan hidup dengan prinsip hidup yang kuat, serta siap memberi manfaat bagi umat.
Sebagai kesimpulan, penerapan prinsip yang terkandung dalam Ta’lim Muta’allim di SMKS Al-Ittihad, yang menggabungkan keterampilan kerja dengan ilmu agama, merupakan langkah yang sangat bijaksana dalam mempersiapkan generasi masa depan. Para santri SMKS Al-Ittihad tidak hanya akan terampil dalam bidang yang mereka geluti, tetapi juga memiliki nilai-nilai agama yang dapat membimbing mereka dalam setiap langkah hidup mereka. Inilah upaya untuk mencetak generasi yang mandiri, cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi dunia dengan penuh integritas dan keberkahan.