Setetes Air Liur, Mampukah Meruntuhkan Puasamu?

#UntukHariEsok yang penuh keberkahan, mari kita jalani puasa dengan penuh kehati-hatian. Seperti embun yang bening jatuh tanpa cela, puasa pun harus dijaga dari hal-hal yang dapat menggugurkan nilainya. Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjaga diri agar tetap berada dalam koridor yang diridhai Allah. Hal-hal kecil yang tampak sepele bisa saja berpengaruh besar, termasuk sesuatu yang sering luput dari perhatian—air liur yang kita telan.

Dalam Islam, menelan air liur saat berpuasa tidak membatalkan ibadah, karena sulit untuk dihindari. Namun, ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar puasa tetap suci dan sempurna. Pertama, air liur harus tetap murni, tidak bercampur dengan sisa makanan atau zat lain. Kedua, suci dari najis seperti darah. Ketiga, masih berada dalam sumbernya, yaitu rongga mulut. Jika air liur sudah melewati batas bibir lalu ditelan kembali, maka hal itu dapat membatalkan puasa.

Sebagaimana air yang mengalir tetap jernih selama tidak tercemar, demikian pula ibadah yang dijalankan dengan ilmu dan kehati-hatian akan lebih bernilai di sisi Allah. Puasa bukan hanya tentang menahan diri, tetapi juga tentang menjaga kemurnian hati, kesucian lisan, dan kebersihan niat.

Setiap amalan yang dilakukan dengan kesungguhan akan mendatangkan keberkahan. Dengan memahami ketentuan puasa hingga hal yang paling kecil, kita sedang melatih diri untuk menjadi pribadi yang lebih teliti dalam beribadah dan lebih peka terhadap nilai-nilai keislaman.

Semoga kita senantiasa diberikan pemahaman dan kekuatan untuk menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran, sehingga setiap detik puasa yang kita jalani menjadi bagian dari perjalanan menuju kesempurnaan diri dan ridha Allah.

SMKS AL ITTIHAD: BERJIWA SANTRI, BERWAWASAN INDUSTRI 💪